Dorongan global oleh platform blockchain untuk memperkenalkan penawaran saham tokenisasi telah meningkat pesat sepanjang awal Oktober, menarik pengawasan dari otoritas hukum dan keuangan. Saham tokenisasi, yang mewakili kepemilikan saham di perusahaan melalui token digital, dipuji karena memungkinkan perdagangan 24/7 dan penyelesaian instan. Namun, produk ini sering kali menghilangkan fitur penting kepemilikan saham konvensional, seperti hak suara, dividen, dan kepatuhan terhadap regulasi sekuritas yang berlaku.
Beberapa bursa dan platform perdagangan, termasuk tempat kripto terkemuka, telah meluncurkan versi tokenisasi dari perusahaan besar global. Di Eropa, platform yang berlisensi di bawah aturan MiFID telah mulai menawarkan token yang terkait dengan saham dasar dari perusahaan teknologi dan otomotif besar. Di Amerika Serikat, beberapa perusahaan sedang mengejar persetujuan regulasi untuk meluncurkan produk serupa, sementara Nasdaq mengusulkan pencatatan sekuritas tokenisasi di bawah kerangka kerja percontohan. Meskipun momentum ini, para ahli hukum menekankan bahwa banyak produk tokenisasi berfungsi lebih seperti derivatif daripada instrumen ekuitas sebenarnya. Ketiadaan persyaratan pengungkapan ketat dan perlindungan investor standar menimbulkan kekhawatiran tentang risiko pihak lawan dan transparansi pasar.
Pelaku industri melaporkan bahwa nilai total saham tokenisasi yang ditujukan untuk investor ritel telah melampaui $400 juta pada September, naik dari tingkat yang hampir tidak ada setahun sebelumnya. Namun, praktisi pasar dan perwakilan keuangan tradisional memperingatkan bahwa aturan yang terfragmentasi di berbagai yurisdiksi dapat menyebabkan kendala likuiditas dan kebingungan investor. Tinjauan terbaru terhadap penawaran tokenisasi mengungkapkan variasi luas dalam praktik kolateralisasi, prosedur penebusan, dan perlindungan solvabilitas penerbit. Beberapa token mengklaim dukungan penuh 1:1 dengan saham dasar, sementara yang lain hanya memberikan eksposur ekonomi sintetis tanpa status pemegang saham formal.
Otoritas regulasi sedang memperdebatkan perlakuan yang tepat untuk aset digital baru ini. Pendukung berargumen bahwa tokenisasi dapat mendemokratisasi akses ke pasar ekuitas dan menurunkan biaya operasional. Kritikus, termasuk kelompok pialang besar dan institusional, bersikeras bahwa penerbit token harus mematuhi undang-undang sekuritas yang ada dan rezim perlindungan investor. Seruan untuk pembuatan aturan formal di Komisi Sekuritas dan Bursa AS dan badan serupa di Eropa telah meningkat, dengan asosiasi industri mendorong pengawasan terkoordinasi untuk menjaga integritas pasar. Seiring dengan pesatnya ekspansi tokenisasi, kolaborasi pemangku kepentingan dan panduan regulasi yang jelas akan sangat penting untuk menyeimbangkan inovasi dengan perlindungan dasar bagi investor.
Komentar (0)