Gambaran Umum Google Universal Ledger
Google Cloud sedang mengembangkan blockchain layer-1 proprietary mereka, Google Cloud Universal Ledger (GCUL), yang dirancang untuk keuangan global. Awalnya diumumkan pada bulan Maret dengan kolaborasi CME Group, GCUL bertujuan menyediakan infrastruktur netral dan berkinerja tinggi yang mendukung smart contract berbasis Python. Platform ini menawarkan kemampuan ledger yang dapat diprogram untuk institusi keuangan tanpa memihak ekosistem pembayaran tertentu.
Rich Widmann, kepala strategi Web3 di Google, membagikan wawasan baru dalam posting LinkedIn pada 26 Agustus. Fitur utama meliputi tata kelola yang benar-benar netral, throughput tinggi, dan dukungan smart contract yang ramah pengembang. GCUL berbeda dengan Stripe Tempo, yang memanfaatkan merchant rails, dan Circle Arc, yang berfokus pada likuiditas USDC. Google memposisikan GCUL sebagai lapisan utilitas bersama, menjanjikan interoperabilitas luas.
Arsitektur Teknis dan Peta Jalan
Arsitektur GCUL memprioritaskan kinerja dan keamanan. Jaringan menggunakan mekanisme konsensus baru yang dioptimalkan untuk volume transaksi perusahaan, menargetkan finalitas sub-detik dan throughput lebih dari 10.000 transaksi per detik. Smart contract Python terintegrasi dengan layanan Google Cloud yang ada, memungkinkan alur kerja pengembangan yang mulus dan pengujian di dalam rantai. Audit keamanan dan metode verifikasi formal dijadwalkan sebelum peluncuran tahun 2026.
CME Group telah menyelesaikan pengujian integrasi awal, memvalidasi alur kerja penyelesaian dan modul manajemen jaminan. Uji coba pasar luas dijadwalkan pada akhir 2025, dengan node berizin yang dihosting oleh mitra konsorsium. Google merencanakan peluncuran bertahap, dimulai dengan pembayaran grosir dan kasus penggunaan tokenisasi aset sebelum memperluas ke fungsi buku besar umum dan transfer lintas batas.
Lanskap Kompetitif dan Implikasi
GCUL memasuki lanskap kompetitif di mana perusahaan fintech besar mengembangkan blockchain proprietary. Stripe Tempo menargetkan integrasi pembayaran pedagang, sementara Circle Arc memanfaatkan likuiditas stablecoin. Posisi netral Google dapat menarik bank, bursa, dan lembaga kliring yang mencari infrastruktur tanpa bias pihak lawan. Integrasi cloud yang luas dapat menurunkan hambatan adopsi dan mendorong pertumbuhan ekosistem.
Tantangan potensial meliputi kejelasan regulasi, tata kelola jaringan, dan pengembangan komunitas pengembang pendukung. Google harus menavigasi kerangka kebijakan yang berkembang dan standar interoperabilitas. Metode keberhasilan akan mencakup volume transaksi, keberagaman node, dan umpan balik pilot institusional. Kemajuan GCUL akan mempengaruhi konvergensi sektor pada buku besar keuangan standar dan adopsi teknologi blockchain institusional.
Komentar (0)