Dalam langkah yang menyoroti perbedaan antara pasar koleksi fisik dan digital, investor Kevin O’Leary membeli kartu perdagangan langka Kobe-Jordan seharga $13 juta, sambil secara bersamaan mengabaikan token non-fungible (NFT) sebagai 'tren' dengan nilai jangka panjang yang terbatas. Akuisisi tersebut dilakukan melalui penjualan pribadi, menandai salah satu transaksi kartu tunggal terbesar yang pernah tercatat.
Perspektif Pakar
Dalam sebuah wawancara publik, O’Leary mencatat bahwa meskipun mekanisme kepemilikan digital seperti NFT menarik perhatian utama pada tahun 2021 dan 2022, daya tarik pasarnya sejak itu telah memudar."Memorabilia fisik membawa nilai intrinsik yang melampaui pasar; NFT belum membuktikan daya tahan yang sebanding," katanya, menyoroti kekhawatiran seputar perdagangan spekulatif dan kurangnya interoperabilitas antar platform.
Dinamika Pasar Koleksi
Sektor kartu koleksi mencatat total penjualan global lebih dari $1,2 miliar tahun lalu, didorong oleh memorabilia olahraga dan hiburan yang langka. Sebaliknya, volume perdagangan NFT di pasar utama berkurang setengahnya dari puncak pertengahan 2021, mencerminkan menurunnya antusiasme investor. Data yang dihimpun oleh Chainalysis menunjukkan harga dasar NFT untuk beberapa koleksi blue-chip turun hingga 40 persen tahun ini.
Implikasi untuk Aset Digital
Sikap O’Leary menambah suara skeptis yang semakin banyak yang menunjuk pada kejenuhan pasar, biaya transaksi yang tinggi, dan kerangka hukum yang tidak jelas seputar token digital. Beberapa platform telah merespons dengan meningkatkan utilitas melalui avatar on-chain, integrasi permainan, dan skema kepemilikan fraksional—sebuah pivot yang bertujuan memulihkan kepercayaan investor melalui perluasan kasus penggunaan.
Prospek
Meski terdapat keraguan yang meluas, para pendukung berargumen bahwa NFT tetap memiliki potensi sebagai lapisan asal usul yang dapat diverifikasi untuk properti digital dan fisik. Pertumbuhan masa depan tergantung pada kejelasan regulasi, perbaikan infrastruktur, dan adopsi yang lebih luas di antara peserta institusional. Beberapa bulan ke depan mungkin akan menentukan apakah NFT dapat bertransisi dari instrumen spekulatif menjadi kelas aset mainstream atau tetap menjadi koleksi yang niche.
Komentar (0)