Robinhood Markets telah setuju untuk mengakuisisi Buana Capital Sekuritas, sebuah perusahaan pialang berizin Indonesia, dan Pedagang Aset Kripto, seorang pedagang aset digital yang diatur, dalam langkah strategis untuk membangun jejak pertamanya di pasar kripto Asia Tenggara yang berkembang pesat. Akuisisi ini, yang diumumkan pada 8 Desember 2025, akan memberikan Robinhood persetujuan regulasi segera dan infrastruktur operasional untuk melayani 19 juta investor pasarmodal Indonesia dan 17 juta pedagang kripto. Perluasan ini mencerminkan misi yang lebih luas dari Robinhood untuk mendemokratisasi keuangan dengan menurunkan hambatan masuk bagi perdagangan aset digital di seluruh dunia.
Kesepakatan ini muncul setelah konsultasi ekstensif dengan regulator Indonesia dan pemangku kepentingan industri. Buana Capital Sekuritas memegang lisensi pialang penuh yang memungkinkan perdagangan efek, sedangkan Pedagang Aset Kripto diotorisasi untuk memfasilitasi transaksi kripto di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti). Integrasi entitas-entitas ini akan memungkinkan Robinhood menawarkan produk saham dan kripto pada satu platform terpadu, memanfaatkan keahlian lokal untuk menavigasi persyaratan kepatuhan dan tantangan dukungan pelanggan di wilayah tersebut.
Kerangka regulasi yang mendukung di Indonesia dan populasi yang muda serta melek teknologi menjadikan pasar ini target yang menarik bagi Robinhood setelah listing S&P 500 yang sukses dan diversifikasi produk pada 2025. Perusahaan menolak untuk mengungkapkan syarat keuangan; bagaimanapun, orang dalam menyatakan bahwa transaksi ini menilai gabungan bisnis tersebut pada beberapa ratus juta dolar, tunduk pada persyaratan penutupan yang lazim dan persetujuan regulasi. Patrick Chan, Kepala Asia di Robinhood, menyatakan bahwa ekspansi ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan global dan inovasi berkelanjutan dalam layanan perdagangan yang ramah pengguna.
Integrasi operasional akan dimulai segera, dengan peluncuran lunak dijadwalkan untuk kuartal kedua 2026 dan peluncuran penuh pada akhir tahun. Tingginya penetrasi seluler di Indonesia dan meningkatnya permintaan solusi perdagangan berbiaya rendah sejalan dengan model bebas komisi Robinhood, yang telah mengguncang investasi ritel di Amerika Serikat sejak 2021. Eksekutif lokal, termasuk Pieter Tanuri, pemilik mayoritas perusahaan yang diakuisisi, akan bergabung dengan dewan penasihat Asia Robinhood untuk membimbing strategi pasar dan bermitra dengan platform fintech regional.
Para analis industri melihat langkah ini sebagai tonggak penting dalam ekosistem kripto Asia Tenggara, di mana perusahaan mapan seperti Binance dan Coinbase menghadapi tekanan regulasi dan persaingan dari bursa lokal. Pendekatan aplikasi terpadu Robinhood, yang menggabungkan saham, kripto, dan tawaran yang sedang berkembang seperti pasar prediksi, bisa menjadi tolok ukur baru untuk layanan keuangan digital terintegrasi di ekonomi negara berkembang. Pengamat pasar akan memantau secara cermat tingkat adopsi pengguna dan umpan balik regulasi untuk menilai dampak jangka panjang terhadap pasar modal Indonesia dan lanskap aset digital.
Komentar (0)